Sejuta Surat Untuk Pratama





Masih tentang Menulis, Beberapa bulan lalu saya mengikuti kelas parenting ( pola pengasuhan anak) yang diadakan Sekolah Momme  Menarik sekali memang belajar cara mengasuh, mendidik dan memebersamai anak kita. Para peserta diajarkan cara berkomunikasi dengan baik pada anak, perbedaan pola asuh anak laki-laki dan perempuan dan juga yang tidak kalah kerennya cara pengelolaan keuangan pada keluarga. Namun kali ini tidak saya bahas mengenai apa yang diajarkan pada kuliah tematik tersebut, namun lebih kepada salah satu tugas utama kami para peserta sebagai orang tua memberikan "warisan"pada anak yakni "menulis surat"
  



Ya, Menulis surat pada anak adalah salah satu fasilitas yang ada saat kita membersamai mereka. Warisan berupa surat ini akan sangat bermanfaat pada anak kita kelak. Saya pribadi tentunya tidak tahu sampai kapan bisa membersamai anak, mendidik mereka sampai menjadi anak yang Sholih.

Menulis surat yang kami lakukan adalah berupa email ( Electronic Mail ), jadi kami membuat satu akun email untuk anak yang passwordnya akan kami berikan pada usia mereka dewasa.  Bukan sebagai sarana mellow-mellow ketika mereka besar sehingga mereka bernostalgia dengan masa lalu, namun lebih kepada pengingatan momen penting saat mereka tumbuh, hal apa saja yang berguna bagi mereka dewasa terlebih ketika mereka menjadi orang tua kelak. Kegiatan ini bernama SeMai (Sejuta Email Anak Indonesia)

Ini layaknya film Sabtu Bersama Bapak atau film Kuch - Kuch Hota Hai dimana ada adegan sang orang tua membuat flashback kembali kisah kebersamaan orang tua dengan anak.

Kapan kami kirim email ke anak? Berbeda dari kami para peserta kapan mengirim surat elektronik ini, tidak ada batasan waktu. Ada yang mengirimi setiap hari, setiap bulan , dan ada juga setiap moment-moment penting mereka, seperti ketika anak mulai bisa mengatakan "Mama..." atau ketika anak mulai belajar jalan

Saya sendiri mulai mengingat kembali moment ketika anak saya lahir, dari mulai proses pemeriksaan istri hingga detik-detik menjelang kelahirannya. Anak saya baru berusia 2 tahun jadi tidak terlalu sulit untuk mengingat moment itu.

Hal yang menjadi point penting dalam menulis ini ( read : SeMai ) adalah :
1. Mencatat setiap Perkembangan Anak
2. Mewarisi Nilai- nilai Kebaikan yang kita miliki untuk ditumbuh kembangkan lagi di masa selanjutnya
3. Membangun kedekatan diantara keluarga ( Parent Child Connectedness )
4. Kesempatan membuat buku inspiratif bersama  😁

Pratama namaku, dan Tertanam juga di nama Anak-anakku

-Sejuta Surat Untuk Pratama-

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer