Bu Sum
“pecel... pecel... “ suara Bu Sum dari depan rumah sudah terdengar, jadwal lewat Bu Sum memang jam 2 siang, pas sekali di saat perut ini butuh cemilan siang
“Mba Ana... pecel mboten ?” tanya Bu Sum dengan logat jawanya padaku
“Enggeh bu, biasa 3 piring sama ote-ote ya “ jawabku pada Bu Sum
Bu Sum ini seorang Janda beranak 3, suaminya meninggal 5 tahun yang lalu
karena penyakit kanker tulang yang sudah dideritanya sejak bekerja di daerah
Lampung. Bu Sum dan Suaminya adalah transmigran dari Jawa yang dipindahkan ke
Lampung di era Presiden Suharto.
Lalu pindah ke Jakarta sejak suaminya mendapat pekerjaan sebagai Petugas
pembersih kandang di Taman Margasatwa Ragunan, menurutnya pendapatan suaminya
sebagai Petugas permbersih kandang di Ragunan jauh lebih besar ketimbang harus
hidup di Lampung. Dan tinggal di Jakarta pun ada beberapa saudaranya sehingga
mereka tidak merasa terasing di Ibukota ini. Bu Sum efektif berjualan pecel
sejak dia pindah ke Jakarta, dengan berkeliling dari satu wilayah ke wilayah lain Bu Sum menawarkan
pecel buatannya.
Pecel buatan Bu Sum ini sangat berbeda dengan pecel lainnya, karena bumbu
nya langsung di dari kacang tanah yang diuleknya sendiri tanpa bantuan mesin,
takaran antara cabe, gula merah dan kacang tanah pas sekali, tidak terlalu
pedas dan tidak terlalu manis.
Bu sum berjualan ditemani anaknya yang bernama Roby, Si kecil putra bungsu
ini suka sekali ketika singgah dirumahku karena dia bisa bermain-main dengan
anakku yang seusiaan dengannnya kira-kira 3 tahun usianya.
Pernah mainan anakku dibawa Roby pulang, dan aku harus berkunjung ke rumah
Bu Sum. Kulihat kehidupan sederhananya dengan tinggal di rumah kontrakan ukuran 3X5 meter seharga 700ribu
perbulan di belakang Ragunan
Anak yang sulung berusia 18 tahun dan yang kedua berusia 10 tahun, ketika
musim liburan tiba banyak dibutuhkan tenaga honorer di Ragunan, anak sulung nya
pun turut serta menjadi petugas loket di Ragunan atau pengatur parkir disana.
Semoga Allah mudahkan hidup Bu Sum, beri keberkahan selalu
Komentar
Posting Komentar