Dilema Whatsappan sambil Jumatan
Rasanya baru saja selesai aku
kerjakan aktivitas kerumahtanggaan dari mulai mencuci , menyapu halaman,
berkebun juga membetulkan genteng yang bocor akibat hujan deras semalam. Jam
dinding sudah menunjukkan pukul 11.35
WIB, Ya... hari Jumat memang terasa cepat sekali seolah mengejarku tiada
henti. 20 menit lagi acara agung bagi
laki-laki beriman akan dilaksanan
“Allahu Akbar… Allahu Akbar… “
suara Muadzin Mbah Suryo sudah
mengumandangkan adzan dengan suara khasnya tanda dimulainya Sholat Jumat hari
ini, Khotib Ust. Mustofa pun sudah
berada di mimbar bersiap memberikan
Khutbah. Aku sholat di Masjid komplek
rumahku yang beradaya tampung 1000 orang. Masjid ini sudah dibangun sejak tahun
1980, bersamaan dengan Abang ku lahir,
begitu cerita ibu berulang-ulang sampai aku hafal.
Terlihat di sebelah kanan sudut
masjid ada seorang pemuda bercelana
Jeans memakai kemeja berwarna biru berambut hitam bergelombang tepat duduk di
sebelah iwan teman sekolahku ketika SD. Pemuda itu masih saja sibuk dengan gadgetnya
disaat Ust. Mustofa sudah menyampaikan Khutbah, fikirku ini mungkin urusan
genting yang harus di jawab segera, namun disisi lain ada larangan berbicara
ketika khutbah berlangsung meskipun hanya berkata “Ssst” .
Ini menjadi dilema dan pertanyaan
di zaman sekarang apakah Chatting Online yang artinya saling berbicara di dunia
maya termasuk hal yang merusak ibadah jumat ? karena tidak mengeluarkan suara
seperti halnya berbicara pada umumnya.
Berbica memang diperlukan sebagai
sarana komunikasi antar kita, namun berbicara juga ada adabnya, ada aturannya.
Tidak serta merta kita manfaatkan segala kondisi untuk berbicara sesuai dengan
keiinginan kita. Ini diperlukan “naluri
merasa” yang tinggi tentunya sehingga kita mengetahui apa yang akan kita
bicarakan dan tidak kita bicarakan, kapan waktunya kita berbicara kapan
waktunya kita diam.
Sholat jumat sebagai momen agung
berkumpulnya kaum laki-laki beriman harusnya dipergunakan sebaik mungkin untuk
mendekat sedekat-dekatnya pada Illahi Robbi, juga sebagai sarana kordinasi sesama
umat muslim yang diarahkan langsung oleh sang khatib. Sedianya kita dalam
beribadah harus fokus, khusuk, tertib juga ikhlas yang utama.
“Assalamualaikum warohmatullah…. “
ucap salam Ust. Mustofa mengakhiri sholat jumat siang ini
Tak berapa lama kulihat pemuda itu
segera menyudahi ibadah agung ini setelah berdoa sejenak lalu bergegas menuju lahan
parkir masjid, menghampiri anak kecil berusia 3 tahun yang didampingi wanita
tua di dalam mobil berikatkan bendera kuning di bagian depan.
Komentar
Posting Komentar