Syurga Terakhir



Jono yang kukenal seorang pengusaha muda dan sukses, selalu memberangkatkan umroh karyawan-karyawannya bahkan dia sendiripun setiap tahun berangkat haji. Ditakdirkan aku bertemu dengannya berbincang-bincanglah kami di suatu rumah makan sambil mengenang kisah-kisah mereka ,  kutanya, 
“kamu sukses sekali ya sekarang, apa ada yang masih kamu inginkan ?”
“saya mau masuk syurga” ucap Jono

Suara lagu nasyid Raihan mengalun indah dari Handphone terbaru buatan negeri tiongkok itu, telepon berdering namun tidak diangkat, berulang kali mengalun indah suara nasyid raihan lagi di Handphone nya namun tetap tidak diangkt

“Bro... Angkat aja Telponnya, gapapa ko santai aja” Ucapku
“gapapa ko, ini telepon ga penting.. nanti juga bisa di telpon lagi” Jawab Jono

Berbunyi lagi handphone Jono namun tetap tidak diangkat, menandakan bahwa itu panggilan penting karena sudah berusaha berulang-ulang menghubungi
segera berinisiatif kuambil handphone itu dengan cepat melihat siapa sebenarnya yang menelpon sedari tadi
Bertuliskan di layar handphonenya “IBU”
 
“bro, ini telepon dari ibu kamu.. angkat buruan siapa tahu penting” Kataku tegas
dengan rasa malas-malasan diangkat juga telepon itu
“ ya bu, ada apa ?” kata Jono
“ Ibu kangen nak sama kamu, kamu kapan pulang” suara lirih ibunya
“kirain ada kabar penting apa, nanti-nanti aja lah bu kalau sudah selesai semua urusan , disini masih banyak kerjaan ni, udah ya bu “ seketika Jono menutup telponnya

Selama kurang lebih 2 jam kami benbincang-bincang di rumah makan yang terkenal dengan masakan khas Arab di wilayah kemang
...
waktu malam pun tiba, telepon berdering di handphoneku ketika sudah sampai rumah
“bro, Ibu gw meninggal baru saja” ucap Jono padaku
...
Walaupun dengan amal-amal lain bisa dicapai, mengapa kita mencari syurga yang jauh , padahal ada syurga yang dekat, syurga yang nyata kita lupakan, syurga itu ada dirumah kita,  syurga yang paling mudah adalah orang tua kita. Syurga terdekat ini jangan kau jadikan jalan Syurga Terakhir.

Komentar

Postingan Populer