Sekedar Doa
Kutemukan tulisan ini di meja kerjaku satu tahun lalu, kubaca
beberapa saat lalu kusimpan di tumpukan koleksi buku-buku lawas dirumah.
Kemarin kutemukan kembali setelah kurapikan koleksi
buku yang memang sudah usang tersapu banjir dua tahun lalu, banjir melanda pagi
itu di kawasan terelit Jakarta, Ya.. bundaran HI sebagai pusat kota Jakarta ,
Icon yang menonjol di Ibukota itu terendam banjir.
Aku menempati rumah 300meter dibelakangnya, rumah yang cukup
untuk bertanding 11 lawan 11 memperebutkan satu bola bundar. Kokohnya bangunan
tak mampu menahan datangnya banjir pagi itu. Koleksi buku yang kucicil satu
persatu sejak SMA hanyut terbawa air kotor kali ciliwung.
Tulisan ini hanya secarik kertas agak kusam berjudul “Sekedar Doa”
Allah...
Izinkan
hamba berada diantara hamba-hamba pilihan-Mu
Yang
ketika kudengar suaranya mengingatkan aku akan panggilan-Mu
Yang
ketika kulihat akhlaknya mengingatkan aku pada akhlak Rasul-Mu
Yang
ketika kulihat wajahnya mengingatkan aku pada keteduhan saat berjumpa dengan-Mu
Yang
ketika kudengar tangisnya mengingatkan aku pada nikmatnya sujud menghadap-Mu
Yang
ketika kudengar tawanya mengingatkan aku pada canda Rasul-Mu bersama sahabat
Bimbing
hamba ya Allah… untuk menapaki jalan yang sangat panjang ini
Saudaraku…
Disebabkan
oleh cinta, kuurai benang kasih yang tersimpan dalam dada ini
Allah
menjadi saksi atas cinta ini.
Karena
cinta itu maka kita berjumpa, berjuang bersama , membina ukhuwah, menyatukan
hati-hati kita yang penuh warna dan nuanasa ini.
Hanya
Allah yang mampu menyinari hati ini hingga tertawan pada-Nya
Semoga
hati ini mampu bertemu dalam satu muara pada kekasih-Nya, para syuhada dan
hamba-hamba pilihan-Nya, yang telah memenuhi hatinya dengan cinta sejati, cinta
yang jauh ini dari rasa kecewa, rasa benci, ghil, bahkan dzon…
Selamat
berjuang saudaraku…Untuk menapaki pengembaraan hidup ini. Semoga warna-warni
kehidupan yang telah kita lukis bersama , menyadarkan kita bahwa hidup ini
memang butuh perjuangan
Yah…
perjuangan untuk menyusun jawaban atas sebuah pertanyaan
Dengan
cara apa kita kelak berjumpa dengan-Nya ?
Rewrite
from: Ukhti Syarifah Muslimah
Tak kukenal siapa penulisnya, semoga menjadi amal
kebaikan bagi siapa yang membaca dan terinspirasi atas apa yang telah ia tulis.
Komentar
Posting Komentar